Kamis, 23 November 2017

Kriteria Pelamar yang Paling Banyak Dicari Oleh Perusahaan Besar

Kriteria Pelamar yang Paling Banyak Dicari Oleh Perusahaan Besar – Mencari pekerjaan memang gampang-gampang susah, kadang kita merasa memenuhi persyaratan dari sebuah perusahaan, tapi kok enggak diterima juga ketika melamar. Asal kamu tahu, persyaratan yang tertulis itu hanyalah segelintir syarat yang diinginkan perusahaan, ada syarat lain yang lebih diinginkan perusahaan, dan itu kadang tidak diungkapkan.

Syarat pendidikan, tinggi badan, jenis kelamin, pengalaman, domisili, dll, itu hanya syarat umum saja. Lebih banyak, hanya digunakan ketika seleksi administrasi. Setelah itu, perusahaan memiliki kriteria-kriteria khusus yang tidak pernah diungkapkan dengan kata-kata. Dalam tahap ini, hanya bermodal ijazah, skill, dan rupa saja tidak cukup.

Yap, dalam proses rekruitmen di tahap lebih lanjut, perusahaan-perusahaan besar lebih fokus pada sifat atau karakter dari setiap pelamar. Di sinilah yang cukup sulit untuk dilalui bagi pelamar karena secara tidak sadar sifat atau karakter kita digali oleh pewawancara.

Lalu, ketika kita tidak diterima apakah itu tanda bahwa sifat dan karakter kita buruk? Tidak juga, ini bisa saja kriteria karakter yang dicari perusahaan tidak ada pada dirimu, bukan berarti kamu buruk, hanya tidak cocok saja.

Nah, penasaran kriteria seperti apa sih yang paling banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan besar itu? Berdasarkan pengalaman serta info dari beberapa web, berikut kriteria pelamar yang paling dicari oleh perusahaan besar:

Sebelumnya, baca juga: Tempat kerja online terpercaya di Indonesia.

Kriteria Pelamar yang Paling Banyak Dicari Oleh Perusahaan Besar

*PERHATIAN: Isi artikel ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis dan info dari beberapa web. Jika kamu merasa terpojokkan dengan isi artikel, mohon berhenti membaca dan segera tinggalkan halaman ini.

Pribadi Yang Jujur
Orang yang jujur adalah orang yang bisa diterima dimanapun. Begitu juga di perusahaan-perusahaan besar yang lebih mengutamakan pribadi jujur daripada pribadi dengan kriteria lainnya. Hal ini wajar, coba saja bayangkan ketika kamu adalah pemilik toko dan ingin mencari karyawan, pilih pribadi jujur dengan kemampuan rata-rata atau pribadi tidak jujur dengan kemampuan jauh di atas rata-rata? Saya kira semuanya akan memilih pilihan pertama.

Kemampuan itu bisa diasah dengan pengalaman, sedangkan kejujuran itu sudah melekat di pribadi masing-masing, jadi sedikit sulit untuk diubah. Lalu, bagaimana perusahaan bisa membedakan mana pelamar yang jujur dan mana yang tidak? Well, ini dilakukan oleh perusahaan melalui tes psikologi dan beberapa dengan cara wawancara.

Pernah kamu menemui tes dengan pertanyaan yang diulang-ulang namun dengan gaya bahasa yang berbeda? Nah itulah tesnya, jika kamu jujur maka pertanyaan dengan gaya bahasa apapun jawabannya pasti sama, beda jika jawaban hanya dibuat-buat tidak sesuai sesungguhnya. Hanya dengan gaya bahasa yang berbeda, mungkin kamu sudah memberikan jawaban yang berbeda pula.

Profesional dan Aktif
Yang dimaksud profesional di sini adalah sikap bahwa “kamu itu sudah dewasa, berada di dunia kerja, kamu memiliki tanggungjawab yang harus diselesaikan”. Di sini, sikap manja dan mau seenaknya sendiri sangat haram. Perlu kamu pahami, dunia kerja itu berat tidak seperti masa sekolah terlebih masa kuliah yang seolah-olah ringan bebannya. Di dunia kerja, kamu akan di tekan oleh waktu, di tekan oleh lingkungan yang perlu diadaptasi, dan beban batin yang amat berat. Sekali perusahaan mendeteksi bahwa kamu hanya main-main, melayanglah sudah kesempatan untuk diterima.
Advertisement

Sedangkan untuk aktif, perusahaan menginginkan pribadi pelamar yang suka beraktifitas, suka memanfaatkan waktu dengan melakukan sesuatu yang bermanfaat. Sifat semacam ini bermanfaat untuk perusahaan guna menunjang kinerja dari pegawai itu sendiri. Apalagi jika jobdesnya adalah pekerja lapangan, yang lebih banyak bergerak.

Untuk mengetahui mana pelamar yang aktif dan mana yang tidak, biasanya perusahaan melihat dari kegiatan-kegiatan semasa kuliah, organisasi apa saja yang pernah diikuti, apa yang dilakukan sewaktu masa libur, apa hobinya dan lain sebagainya.

Memiliki Kepercayaan Diri Yang Tinggi
Di dunia kerja, tidak selamanya berada di depan komputer, adakalanya pegawai lebih disibukkan dengan harus berkonsolidasi dengan bagian lain atau di dalam bagian dengan tatap muka secara langsung. Dengan kata lain, melakukan rapat atau briefing dimana semua orang lebih banyak berbicara dan saling menuangkan materi rapat/briefing.

Pernahkah kamu menemui orang yang sebenarnya pintar namun tak bisa mengungkapkan idenya dengan baik, yang malah akan terdengar aneh? Yap, dalam bertukar ide ketika rapat dan briefing pun hal demikian bisa terjadi kepada orang yang sebenarnya itu pintar, namun karena tidak memiliki kepercayaan diri sehingga idenya terabaikan.

Selain itu, pribadi yang memiliki kepercayaan diri juga menimbulkan kesan kalem dan berwibawa, hal seperti ini cukup berpengaruh dalam mengordinir orang, bekerjasama, dan dalam bernegosiasi. Jadi tidak heran jika kriteri kepercayaan diri seorang pelamar akan sangat dipertimbangkan oleh perusahaan.

Memiliki Rasa Ingin Tahu Yang Besar
Saya percaya, orang menjadi berkemampuan tinggi itu ada banyak penyebabnya, diantaranya adalah karena memang pintar, suka belajar, dilatih secara insentif, dan salah satunya adalah karena memiliki rasa ingin tahu yang besar. Dan menurut saya, orang yang memiliki rasa ingin tahu yang besar lah yang paling berpotensi menjadi pribadi berkemampuan tinggi, kenapa?

Well, pribadi berkeingintahuan tinggi akan melakukan segalanya, suka belajar pasti, melatih secara insentif pasti, rajin pasti, yang pada akhirnya pasti juga akan pintar. Pribadi seperti inilah yang selalu diinginkan oleh semua perusahaan, karena pekerjaan itu selalu memerlukan solusi yang perlu diselesaikan oleh orang-orang yang ingin menyelesaikan.

Memiliki Kecerdasan Emosional Yang Tinggi
Tapi yang pelu kamu ingat, kecerdasan dalam bekerja, skill tinggi, dan semua kriteria yang saya sebutkan di atas akan menjadi pincang jika tidak kalian lengkapi dengan kriteria satu ini, kecerdasan emosional! Yang dimaksud kecerdasan emosional di sini adalah kecerdasaan dalam mengontrol emosi, menghadapi rasa kekecewaan, kekalahan, dan lain sebagainya.

Karena dalam dunia kerja itu keras, maka kamu perlu kontrol diri yang baik. Coba kamu bayangkan, jika dalam satu tim terdapat orang yang mudah emosi, dikit-dikit kecewa atau galau, apakah kamu nyaman? Saya kira tidak, inilah yang diinginkan perusahaan yaitu pribadi yang tidak mengganggu kenyamanan orang lain dalam bekerja.

Selanjutnya: Jobstreet, situs pencari kerja online terbaik di Indonesia.
-----
Oke ya, itulah beberapa kriteria pelamar yang paling banyak dicari oleh perusahaan besar. Semoga apa yang saya jelaskan di atas bermanfaat dan membantu kamu mendapatkan pekerjaan impian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.

Minggu, 19 November 2017

Cara Mengatasi Konflik Dalam Organisasi, Khususnya Bisnis

Cara Mengatasi Konflik Dalam Organisasi, Khususnya Bisnis – Di dalam organisasi apapun, baik itu organisasi kemasyarakatan, bisnis, dan sebagainya, pasti ada kalanya terjadi konflik. Hal ini wajar terjadi, selama organisasi itu memiliki struktur yang bertingkat (ada beberapa divisi), maka konflik sangat rentan terjadi.

Dengan adanya konflik organisasi, menurut pengamatan saya ada dua jenis dampaknya, yaitu dampak positif, ini terjadi jika dalam organisasi di isi oleh orang-orang yang mampu memelihara kedewasaannya. Yang kedua adalah sebaliknya, konflik akan berdampak negatif jika organisasi berisi orang-orang yang egois dan kurang mampu mengontrol kedewasaan.

Apa maksudnya kedewasaan? Di sini yang dimaksud kedewasaan adalah cara berpikir dan motif dari seseorang. Jika seseorang menyebabkan konflik karena atas dasar kepentingan perusahaan, maka itu dapat dikatakan cukup bisa memelihara kedewasaan, karena konflik seperti ini pasti mudah diselesaikan.

Sebaliknya jika konflik terjadi karena atas dasar keinginan pribadi yang tidak kesampaian, atau malah mudah emosi karena terlalu gengsi dan harga diri. Ini bisa dikatakan konflik yang tidak baik karena akan berdampak di luar pekerjaan juga, dan akan terbawa suasana ketika harus saling bekerjasama. Yang pada akhirnya konflik akan sulit diatasi.

Tapi positif negatifnya konflik yang terjadi, pasti ada solusinya untuk meminimalisirkan konflik. Yang jelas, fokus saja pada konflik negatif karena konflik positif malah bisa bermanfaat bagi perusahaan untuk saling mengoreksi dan mengevaluasi.

Nah, jika sekarang dalam organisasi atapun perusahaan kalian sedang terjadi konflik, atau untuk mengantisipasi terjadinya konflik, kalian bisa mencoba beberapa tips yang akan saya share di bawah ini. Berikut ulasannya:

Sebelumnya, baca juga: Cara menjadi pemimpin yang baik.

Cara Mengatasi Konflik Dalam Organisasi, Khususnya Bisnis
Jadilah Pemimpin Yang Baik
Jika saat ini kalian adalah seorang pimpinan, jika kalian ingin mengatasi konflik yang terjadi maka langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan menjadi pemimpin yang baik terlebih dahulu. Kenapa? Alasan pertama adalah, bagaimana kamu akan menyelesaikan masalah jika tidak menjadi pemimpin yang baik. Kedua, konflik lebih sering terjadi karena pemimpin yang buruk.

Kenapa menyelesaikan konflik harus menjadi pemimpin yang baik terlebih dahulu? Ini karena konflik dalam organisasi harus diselesaikan dengan adil, bisa dengan cara mediasi antar pihak atau cara lainnya. Dan pemimpin yang baik wajib melakukan ini, bayangkan saja jika pemimpin tidak bisa memediasi konflik, jelas konflik itu sendiri akan semakin parah.

Benarkah konflik sering disebabkan oleh pemimpin yang buruk? Dari pengamatan saya, iya. Sebagai contoh, pemimpin yang buruk akan memperlakukan bawahan tidak baik, dan itu bisa menyakiti hati bawahan. Hal ini tentu akan berpengaruh pada mental bawahan hingga bawahan tersebut bisa berkinerja dan bekerjasama dengan tidak baik pula.
Advertisement

Lebih parah lagi, jika pemimpin divisi A memperlakukan tidak baik bawahan divisi B, dan bawahan tersebut mengadu pada pimpinan B, kemudian pemimpin B balas dendam pada bawahan divisi A, ujung-ujungnya hanya akan memperpanjang konflik yang terjadi.

Membuat Peraturan Yang Masuk Akal, Alasan Jelas
Pada kenyataannya, peraturan yang dibuat dengan tujuan mengatur tiap individu di dalam organisasi, justru malah bisa menyebabkan konflik. Hal ini terjadi karena peraturan yang dibuat tidak tepat, dan para bawahan menganggapnya tidak masuk akal. Setidaknya, hal ini akan menciptakan konflik dalam diri para bawahan.

Untuk baiknya, sebisa mungkin hindari peraturan yang terlalu dipaksakan, misalnya demi memperoleh omzet yang besar, karyawan di larang cuti di hari-hari tertentu, penambahan jam kerja tanpa ada kompensasi. Di tambah lagi, jangan biarkan ada divisi yang membuat peraturan karena ingin balas dendam.

Ya, kadang ada lho divisi yang membuat peraturan atas dasar keinginan untuk balas dendam. Misalnya, divisi SDM memiliki peraturan siapa yang telat berangkat kerja maka harus bersih-bersih kantor (ini sebenarnya peraturan yang baik), kemudian pemimpin divisi keuangan terlambat dan di hukum. Karena tidak terima, pemimpin keuangan tersebut lalu membuat peraturan siapa yang telat melaporkan anggaran harus di hukum angkat berkas keuangan.

Sebenarnya pembuatan peraturan oleh pemimpin keuangan itu baik, tapi motifnya yang tidak baik, dan peraturan seperti ini hanya akan tidak adil pelaksanaannya karena yang diincar hanya divisi SDM saja. Lebih parah lagi jika divisi SDM merasa bahwa divisi keuangan ingin balas dendam seperti itu, pasti konflik akan tercipta.

Ketahui Fungsi dan Peranan Masing-masing
Setiap individu pada divisi masing-masing tentu memiliki fungsi dan peranannya di dalam organisasi. Jika tidak ada pemahaman akan fungsi dan peran ini, bisa jadi beberapa individu dapat menyebabkan konflik. Sebagai contoh, individu dalam divisi A yang terlalu ikut campur pada divisi B, atau sebaliknya. Hal ini akan memicu konflik yang berkepanjangan seperti contoh di atas. Kamu sebagai pemimpin wajib membatasi dengan tegas fungsi dan peran per divisi ini.

Contoh lain, jika antar divisi yang niatnya minta tolong tapi dengan cara seperti memberi perintah, jelas yang seperti ini akan menjadi api di dalam organisasi. Coba bayangkan kamu dimintai tolong tapi dengan cara seperti memberi perintah oleh divisi lain? Apalagi dengan nada dan cara bicara yang tidak mengenakkan.

Kebersamaan Adalah Intinya
Pada dasarnya konflik itu sangat rentan terjadi, bahkan dapat dipicu oleh alasan-alasan yang sepele serta tak terduga. Oleh karena itu, sering-seringlah membuat acara atau kegiatan bersama. Hal ini dapat mencairkan suasana dan mengakrabkan antar divisi. Orang yang sudah saling akrab, akan lebih sulit untuk saling berkonflik. Jikapun terjadi konflik, maka konflik itu bisa diselesaikan dengan mudah.

Selanjutnya: 5 kesalahan persepsi bisnis yang perlu dibenahi.
-----
Oke ya, itulah beberapa cara mengatasi konflik dalam organisasi khususnya bisnis. Semoga cara-cara sederhana di atas bermanfaat dan mampu meredamkan konflik yang terjadi. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.

Kamis, 09 November 2017

Pentingnya Memberi Waktu Istirahat Yang Cukup Untuk Karyawan Kamu

Pentingnya Memberi Waktu Istirahat Yang Cukup Untuk Karyawan Kamu – Ada kata bijak yang mengatakan bahwa “tak capek pun perlu istirahat”, kata tersebut memang sangat benar adanya. Sebagai manusia normal, wajar jika rasa capek itu muncul, terlebih lagi jika capek tersebut muncul karena bekerja yang memiliki tanggungjawab tersendiri, maka istirahatlah yang cukup.

Memaksakan tenaga untuk bekerja, lebih sering tidak menghasilkan efek yang baik. Bahkan, justru tidak hanya berdampak pada kualitas kerja, namun juga berdampak pada kondisi fisik serta mental seseorang. Bagi kalian yang merupakan karyawan atau karyawati, mengatur waktu istirahat memang perlu melihat-lihat kebijakan dari perusahaan, saya yakin kadang kala kalian pasti terpaksa memaksakan tenaga untuk bekerja, benar tidak?

Beda lagi jika posisi kalian saat ini adalah pembuat kebijakan, maka jangan asal membuat peraturan terkait istirahat karyawan, termasuk cuti, izin, dan sebagainya. Bisa jadi peraturan yang kamu buat bagus untuk kamu, tapi belum tentu untuk karyawan karyawati dari perusahaan yang kamu pimpin.
Istirahat yang tidak cukup setidaknya akan mempengaruhi dua hal, yaitu kualitas kerja dan dampak fisik serta mental dari karyawan/i.

Baca juga: Bagaimana caranya menjadi pemimpin yang baik.

Pentingnya Memberi Waktu Istirahat Yang Cukup Untuk Karyawan Kamu

Dampak Istirahat yang Tidak Cukup
Dari segi kualitas kerja, bisa kalian bayangkan sendiri ketika seseorang bekerja dengan kondisi kecapean, penuh tekanan, atau bahkan dalam kondisi mengantuk, tentu saja hasil pekerjaan sangat rentan akan kesalahan-kesalahan. Dan yang perlu diperhatikan pula adalah batasan setiap orang yang berbeda-beda di mana setiap kecapean dan tekanan tersebut akan mempengaruhi seseorang dengan berbeda pula.

Sedangkan dari sisi fisik dan mental, tentu kecapean kerja dapat membuat sakit seseorang yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi kualitas kerja. Dan yang sangat berbahaya adalah jika mental seseorang sudah memburuk karena bekerja terlalu capek. Penyakit mental condong dimulai dari batin, misalnya batin-batin negatif seperti “duh, kok kerjaan gak selesai-selesai”, “kapan saya istirahatnya”, bla bla bla.

Jika penyakit mental seperti ini sudah terjangkiti, pada akhirnya akan mempengaruhi semangat dalam bekerja. Jika semangat sudah menurun seperti itu, lalu bagaimana mereka akan berperan apik dalam pengembangan bisnis kamu? Oleh karena itu, kamu sebagai atasan wajib memastikan bahwa karyawan kamu memiliki waktu istirahat yang cukup. Bagaimana caranya? Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahuinya:

Jeda Istirahat yang Cukup di Hari Kerja
Di perusahaan swasta di indonesia, jam kerja normal dalam satu hari adalah 9 jam, dimulai dari jam 8 hingga jam 5 sore dengan waktu istirahat normalnya selama 2 jam. Nah, waktu istirahat dua jam ini, menurut saya pribadi sudah sangat ideal, jadi jam kerja efektifnya dalam satu hari hanya 6 jam. Waktu dua jam ini bisa kamu bagi menjadi dua sesi, sesi pertama jelas ketika istirahat siang, idealnya mulai jam 11.30 hingga 13.00, kemudian istirahat kedua dimulai jam 15.00 sampai 15.30.

Pada dasarnya, waktu istirahat ini jamnya bisa kamu flexsibelkan, yang penting cukup saja, jika tidak bisa memberi waktu istirahat dua jam, minimal ya 1,5 jam. Yang jelas, hindari memberikan waktu istirahat yang kurang spesifik, contohnya adalah memberikan jam istirahat ketika adzan dhuhur tiba, lhah adzan ini waktunya tidak menentu, yang pada akhirnya akan mengurangi jam istirahat efekti.
Advertisement

Jatah Cuti yang Adil dan Wajar
Sewajar-wajarnya jatah cuti adalah sebanyak 12 kali dalam satu tahun, menurut saya ini sudah paling minimal yang harus diberikan kepada para bawahan, termasuk kamu juga yang perlu istirahat cuti. Memang sih jika menurut penelitian, capek di hari ini tidak bisa diobati dengan istirahat di hari berikutnya. Tapi dengan adanya cuti yang cukup ini dapat merefresh kembali pikiran serta mental karyawan.

Tapi dengan syarat, jatah cuti harus kalian atur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak karyawan yang mengambil cuti di waktu berbarengan yang malah akan mengganggu kinerja perusahaan. Buatlah jatah cuti dengan membagi waktu dalam satu tahun menjadi dua semester, semester pertama mulai januari sampai juni dengan jatah cuti sebanyak 6 kali, dan semester dua adalah sisanya.

Buatlah peraturan bahwa cuti harus diambil dalam semester berkaitan, dan tidak bisa diganti di semester selanjutnya, serta dalam satu bulan maksimal cuti selama 2 kali. Dengan begitu, karyawan akan secara konsisten mengambil cuti dengan rentan waktu yang pas yang bisa merefresh pikiran dan mental mereka dengan efektif. Ini hanya saran saja, bisa kalian kondisikan sesuai kebutuhan dari perusahaan kamu.

Jangan Lupa Diberi Libur Mingguan
Selain cuti tersebut, jangan lupa untuk memberi jatah libur minimal 1 kali dalam satu minggu, jangan sampai ada yang belum libur dalam 1 minggu hari kerja, kenapa? Percayalah bahwa memaksakan tenaga untuk bekerja itu tidak baik. Jika pun harus ada yang tidak mendapat jatah libur dalam satu minggu, berilah kebijakan untuk mengganti liburnya di minggu berikutnya, setidaknya pikiran dan mental tidak terlalu terbebani oleh tekanan kerja.

Beri Waktu Libur di Hari-hari Khusus
Pernah melihat orang yang masih bekerja ketika hari raya idul fitri? Pasti sudah pernah dong, biasanya terjadi di supermarket ataupun di industri kuliner. Apa yang kalian rasakan ketika melihat mereka bekerja? Kalau saya agak kasian juga, seolah-olah mereka tidak memiliki keluarga saja untuk bersama-sama merasakan hari kemenangan mereka. Tapi, apa boleh buat jika itu memang tuntutan dari sebuah profesi, tanpa adanya mereka yang bekerja di hari khusus seperti itu, mungkin kita juga yang akan merasakan dampaknya.

Nah, jika seandainya kamu memiliki bisnis dimana harus membuka dan memperkerjakan karyawan di hari spesial seperti itu, hendaklah bijak dalam memilih siapa yang harus bekerja dan siapa yang bisa libur. Perhatikan beberapa faktor seperti: usia, kepentingan mereka jika memang sudah berkeluarga, masa mengabdi, dan lain-lain.

Jika saya, maka saya pasti akan memilih karyawan dengan pertimbangan 1) yang baru bergabung di perusahaan karena belum pernah merasakan kerja di hari libur spesial, 2) Ibu rumahtangga atau bukan, 3) sudah menikah atau belum, dll. Cobalah untuk mengusahakan kepentingan keluarga mereka terlebih dahulu ketimbang mementingkan ego kita untuk memperoleh laba, jika memang tidak ada yang bisa masuk kerja, ada baiknya jangan dipaksakan, biarlah mereka bercengkrama dengan keluarga mereka masing-masing.

Selanjutnya: Cara mempertahankan karyawan yang berbakat.
-----
Oke ya, itulah beberapa pembahasan dari saya terkait pentingnya memberi waktu istirahat yang cukup untuk karyawan kalian semuanya. Semoga pembahasan di atas bermanfaat dan memberikan wawasan baru. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.

Selasa, 31 Oktober 2017

Tips Budidaya Ikan Gurame Yang Baik, Panen Besar

Tips Budidaya Ikan Gurame Yang Baik, Panen Besar –Ikan gurame merupakan salah satu ikan favorite di Indonesia Raya ini, selain rasanya yang enak, gurame juga memiliki gizi yang tidak kalah baik dengan ikan-ikan tawar lainnya. Setiap tahun permintaan ikan gurame selalu meningkat, namun para petani ikan gurame belum bisa memenuhi 100% permintaan tersebut.

Kalau dari sisi potensi laba, gurame cukup menggiurkan karena memang permintaannya tidak pernah sepi. Selain itu, harga gurame juga cukup tinggi, inilah alasan kenapa budidaya gurame banyak peminatnya.

Tapi dari segi perawatannya, ikan gurame ini gampang-gampang susah, penanganannya juga tergantung situasi dan kondisi. Di sini memang perlu sedikit pengalaman untuk memperoleh hasil yang maksimal. Tapi jangan khawatir, kalian bisa belajar dari artikel ini. Saya akan share kepada kalian semuanya pengalaman saya membudidaya ikan gurame yang bisa panen dengan meraih jutaan rupiah.

Tips ini mungkin akan berbeda dari tips lain yang bertebaran di internet, silahkan kalian coba sendiri mana tips yang sekiranya paling efektif menurut kalian. Berikut tips budidaya ikan gurame sesuai pengalaman saya:

Sebelumnya, baca juga: Belajarlah dari kesuksesan Waroeng Spesial Sambal SS ini.

Tips Budidaya Ikan Gurame Yang Baik, Panen Besar
Pilih Bibit Gurame Yang Baik
Ikan gurame bukanlah manusia yang bisa bertaubat, dari yang dulu buruk berubah menjadi baik. Jadi, sekali bibit gurame itu buruk, maka akan buruk selamanya, akan selalu sulit berkembang, dan yang paling parah adalah mudah mati. Memilih bibit gurame yang baik itu cukup mudah, baik yang berupa telur maupun yang sudah berumur 3 bulanan ke atas.

Pertama, ketika memilih bibit itu pastikan dari petani yang terpercaya. Petani yang sudah dipercaya banyak orang, selalu memiliki bibit ikan gurame yang baik, jarang sekali memberikan bibit abal-abal. Bagaimana mencari petani yang dapat dipercaya? Nah ini tergantung koneksi kamu sih, cobalah berkelana di pusat-pusat budidaya ikan di kota kalian, atau bisa juga mencari di internet yang sudah banyak bertebaran.

Kedua, pilih bibit dari ciri fisiknya. Ini dibutuhkan sedikit pengalaman, sesuai pengalaman saya kalau bibit gurame yang berupa telur, yang sehat adalah telur yang berwarna kuning cerah, hindari telur yang berwarna pucat atau kecoklat-coklatan. Kalau bibit berumur 1-2 bulan ke atas, biasanya yang baik itu lincah berenang, tidak cacat atau jamuran, memiliki warna cerah tidak pucat, dan badannya montok panjang.

Ketiga, kalau ini opsional tapi kalau bisa dilakukan akan lebih baik, yaitu dengan mensurvei langsung tempat budidaya bibit gurame tersebut. Apa gunanya? Gunanya untuk melihat langsung bagaimana induk dari bibit tersebut, jika induknya baik maka kemungkinan bibitnya juga baik.

Kolam Harus Steril
Salah satu hal terpenting dalam pembibitan ikan gurame adalah permasalahan kolamnya itu sendiri. Untuk masalah ini, saya pernah mengalami kegagalan panen, dan mengalami kerugian yang cukup besar. Jika kamu tidak ingin mengalami seperti yang menimpa saya, jangan sekali-kali meremehkan masalah kolam ini ya.

Pertama, tentukan kolam seperti apa yang ingin kalian gunakan, kolam semen, terpal, atau kolam tanah. Semuanya memiliki kelebihan masing-masing. Jika kamu pembibitan telur, lebih baik menggunakan kolam semen karena mudah mengontrol air dan kebersihan kolam. Jika ikan gurame yang ingin kalian budidayakan ukuran 2 jari ke atas, bisa pake kolam tanah. Untuk kolam terpal, saya sendiri belum berpengalaman, dan selalu gagal dalam membudidayakan di kolam terpal ini.

Selain masalah pemilihan jenis kolam, perhatikan pula masalah kebersihannya karena ini penting apalagi jika kalian membibit gurame dari ukuran telur yang sangat rentan dengan kondisi kolam. Kotoran yang ada di kolam ini bisa disebabkan oleh kotoran dari gurame itu sendiri, lumut, dan juga sisa-sisa pakan. Bersihkan setiap hari dengan cara menyedot air kolam jika kolam semen dan terpal. Jika kolam tanah yang cocok untuk budidaya gurame ukuran 2 jari ke atas, tidak perlu disedot setiap hari, 1 minggu sekali saya kira sudah baik.
Advertisement

Kondisi Cuaca Sangat Berpengaruh
Dalam budidaya ikan gurame, faktor cuaca juga cukup berpengaruh khususnya dalam pembibitan dari telur menuju ukuran korek. Saya cukup memperhatikan faktor yang satu ini karena saya sendiri merasakan dampaknya. Sesuai pengalaman, menurut saya cuaca yang paling baik dalam budidaya ikan gurame adalah ketika cuaca panas namun tidak terlalu panas, dan yang paling buruk adalah ketika cuacanya tidak menentu antara panas dengan hujan.

Ketika cuaca tidak menentu, siang panas dan malam hujan atau sebaliknya, gurame yang masih balita sangat rawan mati karena mempengaruhi temperature di lingkungan sekitar. Bisa kalian bayangkan sendiri, jangankan ikan, bahkan manusia ketika mengadapi cuaca yang tidak menentu, pasti bisa terkena flu.

Untuk mengatasi masalah cuaca ini, bisa kalian coba dengan memberikan atap pada kolam, bisa plastik atau terpal, yang penting usahakan air hujan tidak masuk ke kolam dan sinar matahari bisa terhambat oleh atap tersebut sebelum menyinari air kolam yang bisa menyebabkan perubahan temperature.

Ingat ya, cuaca hanya sangat berpengaruh untuk budidaya gurame usia awal-awal saja, kalau ukuran 2 jari ke atas pengaruhnya tidak terlalu besar, cukup rajin ganti air untuk menjaga temperature saja, juga beri sedikit teduhan di kolam untuk menghindari teriknya matahari.

Kontrol Pakan, Gurame Maksimal dan Hemat Biaya
Makan terlalu banyak itu tidak baik, ini tidak hanya berlaku pada manusia saja melainkan berlaku untuk ikan juga. Seperti kalau kalian makan terlalu banyak, ikan juga dapat mengalaminya, bedanya ikan bisa mati kalau makan terlalu banyak. Selain tidak baik untuk ikan itu sendiri, memberi makan terlalu banyak juga akan membengkakkan biaya pakan yang harus dikeluarkan, ujung-ujungnya akan mengurangi laba yang dapat diperoleh.

Gurame di usia dini hingga ukuran korek, bisa kalian beri makan cacing sutera, sedangkan untuk ukuran korek ke atas bisa kalian beri pakan pelet dan dedaunan. Untuk frekuensinya, ini beda-beda, untuk gurame usia dini, biasanya 1 minggu bisa menghabiskan 4 coek cacing sutera (1 kolam ukuran 3x3 dengan bibit sekitar 3-5 ribu) dalam 2 minggu kemudian 1 kolam tersebut mungkin hanya perlu waktu 3 hari untuk menghabiskan 4 coek cacing sutera.

Sampai 1 kolam tersebut mampu menghabiskan 4 coek dalam 1 hari, maka bisa kalian selingi dengan pelet ukuran super kecil (biasanya gurame sudah ukuran korek), semakin besar lagi bisa kalian selingi dengan daun pepaya, kangkung, atau daun kelor, ataupun daun lain yang merupakan dedaunan kesukaan gurame. Semisal ikan gurame kalian dalam 1 hari mengabiskan pakan 1 kg, jangan diberikan dalam dua kali sesi, tapi bisa kalian berikan dalam 4 atau 5 sesi dengan rentan waktu yang rata. Ini bisa menghindari ikan terlalu makan banyak dalam satu sesi makan.

Panen Jangan Setengah-setengah
Ada kalanya permintaan bibit gurame ukuran balita itu sepi karena cuaca yang ekstrim, dan ini kadang membuat gelisah kepada para petani takut kalau bibitnya tidak ada yang membeli. Alhasil, mereka rela jika harus memanen bibitnya setengah saja. Apa ini baik? Sesuai pengalaman, ini sangat tidak baik, kenapa? Jelas dong, ketika kalian memanen tentu harus menangkap bibitnya juga, nah ini tentu akan mengobok-obok kolam tersebut. Apa yang terjadi? Bibit gurame jadi stress, tidak mau makan, dan akhirnya malah mati.

Kejadian seperti ini pernah dialami oleh teman saya, niatnya mau dipanen setengah dan tetap membibit yang setengahnya. Tapi 1 hari setelah panen tersebut, yang setengah malah mati hampir semuanya. Jelas ini kerugian besar.

Jangan Takut Gagal, Coba Dulu
Kalian membaca artikel ini tentu dalam rangka belajar bagaimana membudidaya ikan gurame bukan? Nah, beberapa point pentingnya sudah saya jelaskan di atas. Yang perlu kalian lakukan saat ini adalah, cobalah, jangan takut gagal, dan jangan hanya mengangan-angan dan berteorikan belaka, praktekkan apa yang kalian ketahui! Berani???

Selanjutnya: Rahasia sukses orang Jepang yang patut kita tiru.
-----
Oke ya, itulah sedikit cara dan tips budidaya ikan gurame yang baik menurut pengalaman saya. Semoga tips di atas bermanfaat dan menambah wawasan kalian semuanya. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.

Selasa, 24 Oktober 2017

Bagaimana Caranya Menjadi Pemimpin Yang Baik? Ini Rahasianya

Bagaimana Caranya Menjadi Pemimpin Yang Baik? Ini Rahasianya – Menjadi seorang pemimpin tentu memiliki beban dan tanggungjawab yang berat, kadang seorang pemimpin menjadi frustasi karena kesulitan dalam memimpin anak-anak buahnya. Tak jarang pula, seorang pemimpin justru kehilangan rasa hormat dari bawahannya karena dianggap salah dalam menerapkan cara memimpin. Ketidak harmonisan pemimpin dengan bawahan ini hanya akan menciptakan “perintah”, bukan “kerjasama”.

Perintah hanya sebatas dijalankan, baik buruknya hasil lebih sering tidak diprioritaskan. Tapi dengan kerjasama, hasil baik akan selalu diprioritaskan. Di organisasi apapun, seorang pemimpim memiliki peran vital, berhasil atau gagal suatu organisasi dalam melakukan tugas, itu tergantung bagaimana pemimpin memandu bawahannya.

Begitu juga di dunia bisnis. Kadang kala, kegagalan bukan disebabkan karena salahnya strategi, tapi karena salahnya menerapan strategi tersebut. Dan dalam penerapan strategi ini, seorang pemimpin memiliki peran penting karena karyawan berkualitas tinggipun akan tumpul tanpa pemimpin yang baik.

Nah, bagi kalian yang saat ini telah menjadi pemimpin, atau sedang memproyeksikan diri menjadi pemimpin masa depan, cobalah beberapa cara yang akan saya share di bawah ini untuk menjadi pemimpin yang baik:

Sebelumnya, baca juga: Cara mengatasi karyawan yang malas, bandel, dan sulit diatur.

Bagaimana Caranya Menjadi Pemimpin Yang Baik? Ini Rahasianya

*Perhatian: Artikel ini saya buat berdasarkan pengalaman saya pribadi. Jika kalian merasa terpojokkan dengan isi artikel di halaman ini, kalian tidak harus melanjutkan membaca dan silahkan segera meninggalkan halaman ini.

Jadilah Bawahan Yang Baik Terlebih Dahulu
Kenapa menjadi bawahan terlebih dahulu sangat penting untuk menjadikan kamu seorang pemimpin yang hebat? Yap, karena dengan menjadi bawahan kalian bisa mengamati sambil belajar menjadi pemimpin. Tidak hanya mengamati yang baik-baik saja, bisa juga mengamati keburukan pemimpinmu untuk dijadikan pelajaran.

Kalian sebagai bawahan, tentu lebih mengerti seperti apa gaya pemimpin yang paling kamu inginkan. Sehingga ketika kamu menjadi pemimpin, lakukanlah seperti yang bawahan mau. Walaupun tentu saja harus ada batasnya sejauh apa kamu ingin memanjakan bawahanmu. Tapi setidaknya, di sini kamu tau bagaimana pemimpin yang nyebelin dan mana pemimpin yang asyik.

Membahas Masalah Bersama, Jangan Egois dan Sok Berkuasa
Di dalam organisasi apapun yang memiliki orientasi dan visi misi, pasti memiliki langkah dan strategi untuk mencapainya. Dalam usaha pencapaiannya tersebut pasti timbul masalah yang perlu diselesaikan. Nah, seorang pemimpin yang buruk (menurut saya) akan memutuskan solusi tanpa berdiskusi dengan bawahannya selaku pelaksana, dan sebaliknya pemimpin yang baik akan selalu berdiskusi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.

Pemimpin memang pihak yang memiliki wewenang untuk memutuskan, tapi tidak lantas memutuskan seorang diri yang terkesan egois dan memaksa. Alangkah baiknya jika didiskusikan terlebih dahulu dengan para bawahannya. Di sini kamu harus mengambil hati bawahan, jangan sampai terkesan memaksa bawahan walau kamu memang bisa melakukannya.

Dan yang terpenting adalah, jangan egois dan merasa sok berkuasa walau memang kamu penguasa. Jika keputusan salah, revisi dengan senang hati, jangan malah lebih memaksa keputusan yang salah tersebut.

Jangan Plin-Plan dan Tepatilah Janji
Seorang pemimpin harus tegas dalam hal apapun, ini termasuk dalam menegakkan peraturan, memutuskan sesuatu, dan bertindak. Jika kamu plin-plan, bagaimana seorang bawahan akan mengikuti kamu? Saya juga pernah menjadi bawahan, dan tahu bagaimana rasanya mengikuti atasan yang tidak jelas dalam memberi instruksi, plin plan dalam memberikan keputusan, dan bahkan tidak bisa memegang janjinya dengan baik.
Advertisement

Yang paling sering terjadi adalah di mana seorang pemimpin plin plan dalam memberi instruksi dan keputusan. Hal ini tentu akan memberikan kebingungan kepada bawahannya, dan yang jelas akan menurunkan kepercayaan kamu pada bawahan itu sendiri. Yang pada akhirnya, kelama-lamaan setiap instruksi maupun keputusan dari pemimpin akan di anggap remeh.

Point ini berkaitan dengan point sebelumnya yang telah di bahas, yaitu membahas permasalahan bersama, jangan egois dan sok kuat. Hal tersebut mampu menurunkan ke-plin planan seorang pemimpin, jika pun harus mengubah keputusan maupun instruksi, setidaknya kamu sudah membahas bersama dan saling tukar pendapat.

Jika Menegur, Jangan Dihadapan Banyak Orang
Tugas seorang pemimpin memang menjadi orang yang maju di baris depan di medan perang, serta membimbing dan mengarahkan para bawahannya. Dalam hal membimbing dan mengarahkan, pemimpin seringkali melakukan dengan cara memberi nasehat serta menegur, nah dalam melakukannya ini seringkali seorang pemimpin menggunakan cara yang salah sehingga nasehat maupun teguran hanya sebatas omongan tak berarti yang malah akan menyakitkan hati bawahan.

Nasehat dan teguran seperti apa yang bisa menyakitkan hati? Jawabannya adalah nasehat dan teguran yang dilakukan di hadapan banyak orang. Ya, ini seringkali menyakitkan hati jika tidak dilakukan dengan baik. Bisa kamu bayangkan sendiri ketika kamu melakukan kesalahan dan langsung ditegur, disalah-salahkan, atau bahkan di maki-maki dihadapan banyak orang, atau dihadapan teman kamu sendiri? Jika tidak sakit hati, setidaknya akan memunculkan perasaan yang aneh.

Lalu apa solusinya? Gampang, tinggal kamu panggil bawahan yang perlu diberi nasehat atau teguran tersebut ke ruangan kamu, atau jika memang harus dilakukan di lapangan, maka lakukan dengan cara berbisik, jangan sampai orang lain mendengarkannya. Sederhana sih, tapi coba kamu praktekkan, pasti akan memberikan kesan positif dari bawahan ke kamu.

Tempatkan Kebijakan Diatas Peraturan
Peraturan diciptakan untuk menciptakan keteraturan, sedangkan kebijakan merupakan gambaran dari hati nurani. Jadi, menurut saya sudah sewajarnya jika kamu menempatkan kebijakan di atas peraturan. Peraturan memang baik untuk diciptakan dan dilaksanakan, tapi jika peraturan tersebut sudah menabrak hati nurani, apa masih harus dijalankan? Saya kira tidak.

Ada banyak sekali contoh yang bisa kamu terapkan untuk mengutamakan kebijakan daripada peraturan, dari hal kecil sampai dengan besar. Contoh sederhananya, jika kamu memberikan hukuman push up, anulir hukuman tersebut untuk orang yang sedang sakit atau patah tangan, jika perusahaan kamu menerapkan jam malam, anulir peraturan tersebut untuk ibu-ibu yang memiliki balita, dll.

Menjadi pemimpin memang bisa menciptakan dilema tersendiri, kadang kebijakan seperti itu juga bisa menimbulkan rasa iri pada bawahan lainnya. Nah, ini tugas kalian juga bagaimana menciptakan budaya yang mewajarkan kebijakan di atas peraturan, tidak pukul rata. Bisa kalian coba dengan menerapkan secara perlahan-lahan terlebih dahulu.

Jadilah Tauladan yang Baik
Setinggi apapun jabatan kamu, akan terasa sia-sia jika tidak ada rasa hormat dari bawahan, jika hanya rasa takut yang ada pada bawahan, apa hebatnya? Nah, rasa hormat ini bisa kamu ciptakan kok, gampang sih tapi perlu hati yang lapang dan konsistensi. Selain dengan melakukan point-point di atas yang sudah dijelaskan, pada intinya kamu perlu juga memberikan tauladan atau contoh yang baik kepada para anak buah kamu, mulai dari yang kecil hingga besar.

Simple aja kok, mulai dari ibadah yang tertib, berkata jujur dan tidak munafik, lemah lembut dan tidak berprilaku brutal. Berperilaku yang bisa memberikan contoh seperti ini pasti bisa menumbuhkan rasa hormat kepada atasan, yang akan berdampak pada terciptanya keharmonisan di tempat kerja, ujung-ujung pasti kinerja juga kan meningkat, silahkan dicoba!

Selanjutnya: Baca juga: 5 kebiasaan kecil yang akan membuat kamu sukses.
----
Oke ya, itulah beberapa cara bagaimana menjadi pemimpin yang baik serta di hormati oleh bawahan. Semoga pembahasan pada artikel di atas bermanfaat dan menambah wawasan untuk kalian semuanya. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.

Selasa, 17 Oktober 2017

Hal-hal yang Bisa Menghambatmu Dalam Mengembangkan Karir

Hal-hal yang Bisa Menghambatmu Dalam Mengembangkan Karir – Kamu saat ini seorang karyawan-karyawati? Sudah lama bekerja tapi merasa tidak ada perkembangan? Mungkin ini dikarenakan ada hal yang sebenarnya menghambat perkembangan karir kamu, tapi kamu justru tidak menyadarinya. Ini tidak baik jika memang terjadi, karena pada hakikatnya semua orang harus mengalami perkembangan.

Banyak definisi tentang perkembangan karir, mulai dari naik jabatan, meningkatnya kinerja, meningkatnya kemampuan, dan lain sebagainya. Tapi pada artikel kali ini, saya akan mengambil definisi perkembangan karir sebagai meningkatnya jabatan, kinerja, dan kemampuan. Dan saya akan membahas terkait apa-apa saja yang bisa menghambat kamu dalam naik jabatan, meningkatkan kinerja dan kemampuan itu sendiri.

Berikut pembahasannya, oh iya pembahasan ini berdasarkan pengalaman saya pribadi dan hasil dari pengamatan saya pada orang-orang disekitar saya. Jika kamu merasa terpojokkan dengan pembahasan artikel ini, kamu tidak harus melanjutkan membaca, dan bisa segera meninggalkan halaman ini.

Sebelumnya, baca juga: 5 cara ampuh menghadapi persaingan kerja di kantor.

Hal-hal yang Bisa Menghambatmu Dalam Mengembangkan Karir
Bidang yang Kamu Lakoni Memang tidak Cocok
Ketika kuliah dulu, pernah merasa salah jurusan? Bagaimana dengan saat ini ketika kalian sudah bekerja sesuai dengan jurusam kuliah kamu, masih merasa salah jurusan juga? Saya harap kalian yang saat ini sudah bekerja sesuai jurusan tidak merasa salah jurusan, kenapa? Menurut saya hal seperti itu bisa membatasi kalian dalam mencintai pekerjaan, yang pada akhirnya akan menghambat karir kamu juga.

Sebaliknya, siapa yang dulu merasa sangat cocok dengan jurusan kuliahnya dan ingin sekali bekerja sesuai dengan jurusannya namun tidak terlaksana? Hal seperti ini juga akan menyebabkan masalah sendiri dalam pengembangan karir.

Pada dasarnya, bekerja itu harus melihat cocok-tidak cocoknya, dengan begitu kamu akan mencintai pekerjaan apapun itu. Dan kalian akan melihat sendiri apa yang bisa kamu lakukan pada hal yang kamu cintai, melakukan dengan sepenuh hati sudah tentu, tak ingin membuang-buang waktu sudah jelas, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif sendiri kepada diri kamu.

Lalu apa yang harus dilakukan kalau saat ini sudah terlanjut bekerja di bidang yang kurang kita senangi? Haruskah resign? Tentu saja kamu tidak harus resign, yang harus kamu lakukan sebenarnya simple, belajarlah mencintai pekerjaanmu saat ini. Berilah waktu beberapa bulan untuk belajar mencintai, jikapun ternyata tidak bisa maka terpaksa kamu harus segera mencari pekerjaan yang memang sesuai dengan passion.

Terlibat Hubungan Percintaan Dengan Teman Kantor
Tak sedikit perusahaan atau bahkan hampir semua perusahaan memiliki kebijakan terkait asmara karyawan-karyawatinya. Biasanya, perusahaan tidak mengizinkan karyawan/i nya terlibat percintaan dalam satu bidang atau dalam satu cabang. Jika akan menjalin hubungan baik pacaran atau menikah, maka salah satunya harus resign atau pindah bagian. Pernah terpikir apa alasan dibalik peraturan semacam itu?

Alasan terbesar dari peraturan tersebut adalah karena hubungan asmara rentan akan konflik, yang dapat mengganggu kinerja seseorang. Nah, sekarang kamu bayangkan, apa yang akan kamu lakukan ketika pacar kamu adalah partner bekerja dalam satu bidang dimana harus selalu berdiskusi untuk menyelesaikan pekerjaan, padahal kamu sedang bertengkar dengannya. Kemungkinan besar kamu akan menunda pekerjaan dan memilih menyelesaikan pekerjaan lain yang tidak perlu berdiskusi dengannya. Bagaimana jika pekerjaan itu lebih penting dari pekerjaan lainnya?
Advertisement

Masalah lainnya adalah jika kamu cemburu melihat pacar kamu berdekatan dengan orang lain, padahal mereka sedang bersinergi terkait pekerjaan. Semuanya pasti akan menghambat pekerjaan dan membuat kamu tidak nyaman sendiri. Oleh karena itu, profesionallah dalam bekerja, jika pun kamu terpaksa menjalin hubungan sekantor, pastikan itu tidak sebidang, atau kamu bisa minta mutasi ke cabang atau bidang lainnya.

Tidak Cocok Dengan Pimpinan
Di kantor, jika kamu cocok dengan gaya memimpin atasan maka saya jamin kamu seolah sedang bermain sambil bekerja. Sebaliknya, jika kamu tidak cocok, maka seolah kamu bekerja ditengah lapangan sepakbola dengn terik matahari yang begitu panas, sangat tidak nyaman. Nah, siapa diantara kalian yang merasa tidak cocok dengan atasan?

Namanya saja tidak cocok dengan gaya memimpin, maka kemungkinan besar kamu akan sulit menerima keputusan, kebijakan, atau bahkan perintah yang dibuat oleh atasan. Secara otomatis, kamu semacam tidak iklas melaksanakannya dan akan berdampak pada kinerja. Jika sudah begini, pemimpin kamu justru akan menilai kamu jelek pula, dan pasti akan mempengaruhi penilaian dia terhadap kamu.

Demi perkembangan karir, belajarlah untuk menerima pemimpin, pintar-pintarlah beradaptasi dengannya. Jika kamu ingin menjadi pemimpin yang baik, maka sebelumnya belajarlah menjadi bawahan yang baik terlebih dahulu.

Tidak Cocok Dengan Peraturan dan Kebijakan Perusahaan
Setiap perusahaan, baik perusahaan besar, sedang, dan kecil, pasti memiliki budaya kerja masing-masing. Dan budaya kerja ini pasti akan berpengaruh pada terciptanya peraturan dan kebijakan di perusahaan tersebut. Maka sangat beruntung jika kalian cocok dengan budaya kerjanya, tapi akan sedikit memakan “hati” jika kamu kurang cocok dengan budaya kerja.

Setiap peraturan dan kebijakan pasti diciptakan untuk kebaikan, jika kamu tidak cocok, kemungkinan besar memang ada masalah pada diri kamu. Nah, cobalah jujur dengan diri kamu untuk menemukan masalah kenapa kamu tidak menyukai peraturan dan kebijakan perusahaan. Jika kamu sudah menemukannya, cobalah untuk berkonsultasi pada bagian personalia, siapa tau kamu dapat pencerahan disitu.

Pada masalah-masalah tertentu, semisal kamu ibu rumah tangga yang memiliki bayi, atau keterbatasan fisik, kadang perusahaan memberikan kebijakan khusus. Asalkan kamu jujur dan iklas, saya yakin kamu akan mudah beradaptasi dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku di tempat kamu bekerja, jangan sampai kemalasan menghambat perkembangan karir kamu ya.

Tidak Suka Dengan Budaya Pergaulan di Kantor
Terakhir, hal yang bisa menghambat perkembangan karir kamu adalah terkait dengan pergaulan orang-orang di kantor tempat kamu bekerja. Membahas tentang pergaulan seseorang, pasti tidak lepas dengan cara bicara, sikap, kebiasaan dan lain sebagainya. Ada orang yang suka bercanda, ada pula yang memilih diam. Ada yang suka mewah-mewahan, ada pula yang sederhana. Ini semua adalah bermacam-macam pergaulan yang mungkin ada yang tidak kamu sukai.

Jika ada pergaulan yang tidak kamu sukai, kemungkinan besar akan menyebabkan mudahnya emosi, turunnya konsentrasi, dan sulitnya berkomunikasi sehingga ujung-ujungnya akan mengganggu kinerja. Apakah kamu mau seperti ini? Saya kira tidak, oleh karena itu segera selesaikan masalah ini jika terjadi pada diri kamu.

Selanjutnya: Tips mengatasi lingkungan kerja yang tidak nyaman.
-----
Oke teman-teman, itu ya sedikit pembahasan terkait hal-hal yang mungkin bisa menghambat perkembangan karir kamu di kantor. Semoga pembahasan di atas bermanfaat dan memecahkan kesulitan serta hambatan yang sedang kalian hadapi saat ini. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.

Rabu, 11 Oktober 2017

Contoh Neraca Perusahaan Property (Laporan Posisi Keuangan)

Contoh Neraca Perusahaan Property (Laporan Posisi Keuangan) – Selamat malam semuanya, terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca blog ini lagi. Kali ini, kita akan melanjutkan materi sebelumnyan terkait contoh laporan keuangan dari beberapa jenis industri. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi beberapa contoh Neraca dari perusahaan property.

Beberapa contoh yang akan saya berikan ini sudah sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku di Indonesia. Sehingga cukup yakin untuk kalian jadikan acuan sebagai bahan belajar mengajar. Oke, berikut contoh neraca:

Sebelumnya baca juga: Contoh neraca perusahaan perkebunan.

Contoh Neraca Perusahaan Property (Laporan Posisi Keuangan)

#1 Contoh Neraca Perusahaan Property
PT ABC Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016


ASET LANCAR

Kas dan setara kas
3.177.138.834
Piutang usaha kepada pihak ketiga -setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 475.637 ribu tahun 2016
1.406.226.765


Piutang lain-lain

Pihak berelasi
31.730.984         
Pihak ketiga
184.973.281


Persediaan

Hotel dan bioskop
11.201.315         
Aset real estat
2.967.297.090     


Pajak dibayar dimuka
288.478.217
Biaya dibayar dimuka
72.715.564         
Uang muka
607.284.756        
Jumlah Aset Lancar
8.747.046.806


ASET TIDAK LANCAR

Persediaan

Hotel dan bioskop
56.118.655
Aset real estat
2.009.889.095
Aset keuangan lainnya
85.431.820
Biaya dibayar dimuka
20.250.000
Investasi saham pada entitas asosiasi
183.573.495
Uang muka investasi saham
166.200.347
Properti investasi-setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 521.166.154 ribu tahun 2013
5.533.185.618
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 151.472.964 ribu tahun 2016
2.756.004.948
Biaya yang ditangguhkan
22.651.662
Aset pajak tangguhan
29.277.608
Goodwill
30.334.910
Lain-lain
39.944.026         
Jumlah Aset Tidak Lancar
10.932.862.184
JUMLAH ASET
19.679.908.990


LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank
9.747.552           
Utang usaha kepada pihak ketiga
1.141.400.648     


Utang lain-lain:

   Pihak berelasi
15.279.870
   Pihak ketiga
910.322.169        


Utang pajak
238.393.956
Biaya yang masih harus dibayar
115.546.431


Utang jangka panjang - yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Utang usaha kepada pihak ketiga
824.391
      Utang bank
477.928.494
      Lembaga keuangan lainnya
9.309.213           
       Utang obligasi
325.000.000


Utang pembelian aset tetap
1.301.678
Uang muka penjualan dan pendapatan dalam satu tahun
1.963.584.415     
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
5.208.638.817


LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang bank
1.377.501.702
Lembaga keuangan lainnya
7.782.852
Utang obligasi
3.249.505.065
Utang pembelian aset tetap
351.281
Utang lain-lain kepada pihak ketiga
11.803.327
Uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka
2.455.831.202     
Uang jaminan penyewa
91.733.619         
Liabilitas imbalan pasca kerja
63.907.515
Liabilitas pajak tangguhan
170.219           
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
7.258.586.782


EKUITAS

Modal saham
2.050.090.000     
Tambahan modal disetor
1.389.679.134     
Opsi saham
35.411.406
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali
3.861


Saldo laba:

Ditentukan penggunaannya
40.000.000
Tidak ditentukan penggunaannya
2.240.526.025


Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
5.755.710.426
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
1.456.972.965
Jumlah Ekuitas
7.212.683.391   
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
19.679.908.990
Advertisement


#2 Contoh Neraca Perusahaan Property
PT XYZ Tbk. dan Entitas Anak
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Per tanggal 31 Desember 2016 
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


Aset

Aset lancar

Kas dan setara kas
890.181.387
Deposito berjangka
446.988.516


Piutang usaha:

Pihak ketiga- setelah dikurangi cadangan penurunan nilai  Rp 165.693 rib
70.856.154
Pihak berelasi
11.625.000


Piutang lain-lain
                                       13.094.287
Piutang pihak berelasi
728.000
Aset keuangan lancar lainnya
98.369.711
Persediaan
937.152.522
Pajak dibayar di muka
290.462.287
Biaya dibayar di muka
898.957
Uang muka dibayar
39.763.909
Jumlah aset lancar
2.800.120.730


Aset tidak lancar

Aset keuangan tidak lancar lainnya
531.730.000
Persediaan
2.300.277.682
Pajak dibayar di muka
41.820.711
Tanah untuk dikembangkan
5.845.339.454
Uang muka pembelian tanah
647.217.444
Uang muka investasi
312.000.000
Properti investasi
1.086.712.858
Aset tetap
801.677.933
Aset lain-lain
61.185.755
Jumlah aset tidak lancar
11.627.961.837
Jumlah aset
          14.428.082.567


Liabilitas

Liabilitas jangka pendek:

Pihak ketiga
162.923.566
Pihak berelasi
2.165.181


Utang lain-lain:

Pihak ketiga
214.592.986
Pihak berelasi
10.098.588


Utang pajak
67.572.322
Beban masih harus dibayar
133.048.147
Pendapatan diterima di muka
47.054.824
Utang pihak berelasi
224.147.635
Uang muka penjualan
2.857.051.866
Jumlah liabilitas jangka pendek
3.718.655.115


Liabilitas jangka panjang

Liabilitas pajak tangguhan
9.841.190
Utang bank jangka panjang
45.000.000
Uang muka penjualan
731.026.050
Utang obligasi
4.541.541.021
Uang jaminan yang dapat dikembalikan
24.291.842
Liabilitas imbalan kerja
25.942.655
Jumlah liabilitas jangka panjang
5.377.642.758
Jumlah liabilitas
9.096.297.873


Ekuitas

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk:

Modal saham
1.964.941.189
Agio saham - neto
592.493.396
Selisih nilai transaksi, restrukturisasi, entitas sepengendali
(39.339.518) 


Saldo laba yang belum  ditentukan penggunaannya
2.640.107.474 
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada  pemilik entitas induk
5.158.202.541
Kepentingan non-pengendali
173.582.153
Jumlah ekuitas
5.331.784.694
Jumlah liabilitas dan ekuitas
14.428.082.567
Advertisement


#3 Contoh Neraca Perusahaan Property
PT 123 TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016
(ANGKA-ANGKA DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)


Aset

Aset lancar

Kas dan setara kas
4.331.624.074.336
Investasi jangka pendek
1.129.454.193.611
Penyaluran dana mudharabah
255.000.000.000
Piutang usaha-neto
33.408.205.075
Piutang lain-lain-neto
22.570.264.572
Persediaan -neto
3.796.776.235.388
Perlengkapan
1.285.461.663
Uang muka
1.712.187.364.421
Pajak dibayar dimuka
487.163.513.130
Biaya dibayar dimuka
7.634.385.732
Aset lain-lain
212.750.000
Jumlah Aset Lancar
11.831.665.075.276


ASET TIDAK LANCAR

Piutang usaha - pihak ketiga
18.514.844.938
Investasi dalam saham
523.022.462.914
Biaya dibayar dimuka
864.140.964


Tanah yang belum dikembangkan
7.247.149.379.703
Aset tetap -neto
437.868.159.909
Properti investasi -neto
2.503.357.937.977
Goodwil
9.302.932.297
Aset lain-lain -neto
414.557.500
Jumlah Aset Tidak Lancar
10.740.494.416.202
JUMLAH ASET
 22.572.159.491.478


LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank jangka pendek
1.330.000.000.000
Utang usaha - pihak ketiga
95.714.598.636
Utang pajak
42.958.151.905
Beban akrual
91.335.283.538
Setoran jaminan
122.071.374.317
Uang muka diterima
2.513.348.806.634
Sewa diterima dimuka
121.899.366.949
Liabilitas lain-lain
118.789.628.229
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
4.436.117.210.208


EKUITAS

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk:

Modal saham-neto
1.749.699.659.200
Tambahan modal disetor
3.167.989.573.112
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali
(68.193.367.732)
Saldo laba
29.812.873.217
Ditentukan penggunaannya
5.339.072.012.643    
Ekuitas pada laba belum direalisasi atas kenaikan nilai investasi tersedia untuk dijual
5.845.812.364
Jumlah
10.224.226.562.804
Kepentingan Nonpengendali
3.191.071.724.103
Jumlah Ekuitas
13.415.298.286.907
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
22.572.159.491.478
-----
Oke ya, itulah 3 contoh neraca perusahaan property yang dapat saya bagikan kepada kalian semuanya. Semoga contoh neraca (laporan posisi keuangan) di atas bermanfaat dan menambah ilmu untuk kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.